Rabu, 26 Mei 2010

March 16, 2010 in My Hometown


Rembang...A remote area....

Pada tanggal 16 Maret 2010 kemarin-tanggal merah tuh-aku, suami, dan satu teman [Lei] mengunjungi Taman Rekreasi Pantai Kartini. Sehari sebelumnya kami sempat "berdebat", bingung mutusin, kota atau lokasi mana yang akan kami pilih untuk mengisi satu hari libur. Kudus, Lamongan, Semarang ... Hffff... Setelah kami pikir-pikir, karena waktu cuma sehari, daripada waktu habis di jalan, akhirnya kami putuskan untuk stay di Rembang saja.


After washing some clothes [Lei sent me sms before that she asked me out to go to beach-Kartini Beach], Benny-my husband-and I headed for Lei's base camp by bicycle. Di rumah kami sempat bingung.


"Kita mo ngapain ya, Mas, di pantai? Sepi gitu. Masa' mo berjemur? Kan uda item..hehe..."
"Ya udah, deh..Nurut aja...".


Kami nitip sepeda di base camp Lei. Ke pantai, kami menggunakan dokar. Kebetulan base camp dia dekat dengan pasar Kota Rembang. Banyak kuda penarik kereta [jiaaaaaahhh...sok eksklusif bahasanya ^_^]], sekalian ngenalin ke dia alat transportasi yang mungkin gak bakal ditemui di hometownnya [secara...dia dari Chengdu, China]. Uhhhh....Sepanjang jalan semua orang nengok ke dia...ne ada "bule" kesasar kali ya...:-D


Setelah bayar sang kusir sebesar enam ribu rupiah, kami mulai memasuki pelataran parkir taman [masih di luar tuh]. Benny cari air mineral botol dua buah buat bekal di dalam lokasi rekreasi.


Tiket masuk waktu itu empat ribu rupiah per kepala [abis tu naik jadi enam ribu per gundul, sekarang turun lima ribu rupiah per batok hehe...bingung...ne tiket gak pernah jelas]. Alangkah terkejutnya aku setelah mengetahui isi taman. Sudah nggak seperti dulu lagi...Sekarang sudah lumayan banyak arena bermain buat anak-anak ataupun dewasa [meskipun tiap kali memanfaatkan fasilitas tersebut kita musti bayar lagi sesuai tarif...ya eyalaaaah...masa' mo gratisan mulu...PNS aja bayar :-D]. Dalam hati aku bersyukur bahwa Rembang sudah mengalami perubahan dan bukan kota yang super mati seperti di jaman baheula. Setelah tanya sama seorang petugas wahana rekreasi Dampo Awang Beach ini [dia yang ngawal kami bertiga, termasuk motretin kami, waktu naik Banana Boat-Rp.15.000,- each person], ternyata pengadaan banana boat, flying fox, waterball, dan arena bermain lainnya sudah dimulai kurang lebih sejak dua bulan yang lalu [terhitung sejak 16 Maret 2010]. Dalam hati, wedewwwww...katrok juga ya aku. Tahunya cuma PLTU dengan batubara terpampang luas dalam sekian hektar...T_T


Akhirnya pilihan pertama jatuh pada flying fox. Kloter pertama berangkat, Benny. Kedua, Lei. Ketiga, sang penulis. Dua kloter pertama mendarat dengan sukses. Nah, kloter ketiga...wuwuwuwuwu...uda hampir sampai, hook-nya nggak mo jalan. Untung petugasnya baik [haiaaaaaaaaah...gak pa-pa lah sekali-kali ngelem, bukan menghujat trus :-p]. Usut punya usut, "Emang berat mbaknya berapa? Kok gak mau jalan?" Aku menjawab sambil cengar-cengir. "Hehe, malu ditanyain berat." Harusnya aku masuk ke arena flying fox-outbound untuk anak-anak saja haha.


Sesi berikutnya kami daftar ke loket Banana Boat. Sambil nunggu lifejacket-nya terkumpul, kami duduk-duduk menikmati semilir angin pantai sambil ngemil. Setelah pelampung ada, prikitiewwww...petugas bilang, "Mas dan Mbaknya bawa baju ganti, nggak? Tar basah semua lho!". Wah..wah..o'on juga kita...mo nyeburin diri ke laut nggak bawa baju ganti...Apa kata duniaaaa???


Akhirnya kami putuskan untuk sewa baju renang di loket kolam renang, dekat loker, sekalian titip tas, HP, dompet, dan baju yang sebelumnya nempel di badan. Sambil berjingkat-jingkat saking panasnya telapak kaki kami waktu menginjak tanah akibat sengatan sinar surya, kami berjalan turun ke laut. Semua lengkap. Baju renang, pelampung, dan kamera. Ambil foto dulu sebelum di-lheb-lhebin ke air. hehe...


Gilaaaaa...First adventure [biarin...orang aku gak bisa renang :-p]. Hampir mampus rasanya tenggelam dalam air. Mulut, telinga...semua full air asin...Tiga kali [atau mungkin lebih] kami dibanting oleh motorboat. Mau sekencang apapun kami pegang kendali, nggak ada artinya haha...Terakhir bantingan, kami dibiarkan oleh petugas yang bawa motorboat...Sial hehe...


Lalu kami naik dari laut menuju kolam renang, nyeburin diri lagi. Di situ kami lebih banyak ngobrolnya sembari membasuh rambut yang kering oleh air laut. Bingung lagi. Lepas dari kolam kami mau pakai daleman [baju dalam, breast holder & cd-red] apa???? Akhirnya aku dan Lei "memaksa" Benny untuk ganti baju dulu kemudian beli "perkakas" tersebut. Poor Benny :((


Kami pulang setelah mendapatkan "perkakas" itu [mpe kering nungguin dapet 'itu'. Hehe..thanks very much, anyway^-^]. Nggak mandi atau sekedar basuh2 lagi...[Ih jorse :-D]
Lanjut cari makan siang di RM Kanton. Setelah kenyang, kami masih belum puas menghabiskan liburan yang cuma sehari itu. Benny called Cafe Kirani. Lei recommended. Kami berangkat kesana untuk nyanyi-nyanyi nggak jelas. Yang penting enjoy. Bus Sarang Tayu jadi pilihan transportasi [emang adanya cuma itu hehe...nggak ding @_@]. Puas di sana selama kurang lebih dua jam, kami balik. Naik apa ya??? Hfffffffffff...Untung jam 5 sore-mungkin lebih-ada bus kecil. Turun samping Hotel Kencana, jalan ke pasar. Lumayan...lumayan jauuuuuuuuuuhhhh...Sampai base camp pas magrib. So tired T_T but fun ^_^.

Pengikut