Selasa, 02 Februari 2010

Gadis Pantai...

Gadis Pantai...rambut tergerai lepas, sebebas jiwanya yang mengelana di antara riak-riak gelombang di lautan. Tegar, kokoh ... bak karang-karang yang menantang badai.
Saat ia terpental masuk ke dalam jaring-jaring penguasa yang memandang bahwa wanita hanyalah alat pemuas raga dan nafsu, bahwa wanita bukanlah 'big mouth', bahwa wanita tak bisa turut andil dalam menentukan masa depan, bahwa wanita hanyalah sekedar budak yang tak bisa hisap aroma wangi suami (sang bendoro/penguasa-red)...batinnya terkoyak menentang budaya patriarki yang tlah lama tak terkendali.
Ketika kebebasan terkoyak, hanyalah kematian yang kan menunggu.
Belai sang surya yang biasa bergemuruh di otak, mendadak terkubur dalam-dalam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut