Selasa, 19 Januari 2010
NAPOLEON
Masyarakat Perancis menyebut Napoleon Bonaparte sebagai “man of destiny”. Sebagai pahlawan Perancis, Napoleon dibenci di seluruh Eropa. Kini Napoleon dianggap sebagai salah satu pimpinan militer terbesar sepanjang waktu. Dia mendirikan kekaisaran yang menjangkau seluruh Eropa.
KARIR MILITER
Napoleon Bonaparte lahir pada tahun 1769 di Corsica, sebuah pulau di Lautan Mediterania. Napoleon memilih karir di jalur militer Perancis di saat ia berumur 16 tahun.
REVOLUSI PERANCIS
Pada tahun 1789, sebuah revolusi menggoncang Perancis. Raja dan ratu dieksekusi. Masyarakat pekerja yang kelaparan melakukan tuntutan atas kebebasan baru. Pemerintah revolusioner di Perancis menghapus hukum lama. Mereka mengumumkan perang terhadap para pendukung raja sebelumnya. Revolusi Perancis berakhir hingga tahun 1799.
BINTANG BERSINAR
Napoleon pertama kali menunjukkan skill militernya ketika ia ikut berjuang dalam Revolusi Perancis. Pada tahun 1794, dia menguasai Kota Toulon yang mendukung pemerintahan dengan royalti. Dengan kesuksesan ini, Napoleon diangkat menjadi jenderal di umurnya yang ke-24. Pada tahun 1795, Napoleon menyelamatkan pemerintahan revolusioner dari para pengunjuk rasa di Paris, Ibukota Perancis.
Dari tahun 1796 hingga 1797, Napoleon memimpin tentara Perancis di perbatasan Italia-Perancis. Di sana dia mengatur bagaimana cara mengalahkan tentara-tentara yang lebih besar dari Austria, musuh utama Perancis kala itu. Napoleon bergerak menginvasi Mesir pada tahun 1798. Kemenangan Napoleon memperluas teritori Perancis.
NAPOLEON MEMIMPIN PERANCIS
Napoleon kembali ke Perancis sebagai seorang pahlawan. Rakyat Perancis telah kehilangan kepercayaan dalam pemerintahan revolusioner. Oleh sebab itu, Napoleon memutuskan untuk memegang kendali pemerintahan. Di Bulan November 1799, Napoleon membangun pemerintahan baru dengan ia sendiri sebagai pemimpinnya.
Mampukah Napoleon memimpin negaranya sebagaimana ia berhasil menjadi pimpinan militer? Awalnya ia berhasil mencapai kesuksesan besar.
Napoleon mereorganisasi pemerintah pusat dan daerah. Dia membuat peraturan baru yang mendukung kebebasan beragama dan hak-hak masyarakat yang lain. Dia memperkenalkan sistem perpajakan dan pendidikan yang lebih fair. Dari tahun 1800 hingga tahun 1802, dia memaksa negara-negara di Eropa yang bekerja sama memusuhi Perancis agar menyetujui terciptanya perdamaian.
Pada tahun 1804, Napoleon memahkotai dirinya sendiri sebagai kaisar Perancis dengan sebutan Napoleon I. Dia membayar seniman-seniman papan atas untuk melukisnya dalam posisi yang sangat membanggakan.
PERANG
Perancis kini merupakan bangsa terkuat di Eropa. Namun, Napoleon tidak puas. ‘Brutal’, tak mau diam, dan selalu mencari kemenangan. Dirinya mendambakan sebuah kekaisaran yang sangat kuat. Inggris, Rusia, Austria, dan Prusia (Jerman Utara) bersatu untuk melawan Napoleon.
Pada tahun 1805 Inggris memukul mundur kapal Perancis yang merapat di pantai utara Spanyol dalam sebuah Pertempuran Trafalgar (Battle of Trafalgar) yang sangat terkenal. Namun, di tahun 1807, Napoleon telah memukul mundur tentara Rusia dan Prusia serta memenangkan lahan yang lebih luas untuk Perancis.
KEKALAHAN DAN PENGASINGAN
Pada tahun 1808, Napoleon menginvasi Spanyol. Para pejuang Spanyol melakukan perlawanan sengit. Mereka menggunakan taktik guerrilla (serangan mengejutkan dan menghilang dengan sangat cepat) yang tidak memungkinkan Napoleon untuk bisa memenangkan pertandingan.
Pada tahun 1812 Napoleon memimpin 500.000 tentara untuk menginvasi Rusia. Dalam cuaca musim dingin yang sangat menggigit, mereka bergerak ke Moskow, ibukota Rusia. Namun, mereka tersesat. Orang-orang Rusia membakar kota, menghancurkan makanan dan pakaian hangat yang diperlukan oleh tentara Napoleon. Napoleon harus menarik mundur pasukannya. Separo lebih pasukan Napoleon tewas.
Setelah kekalahan tersebut, Napoleon juga menderita kekalahan di Leipzig, Jerman. Negara-negara tersebut beraliansi melawan Perancis dan memaksa Napoleon turun dari jabatan. Dia dikirim ke pengasingan di Pulau Elba, Mediterania, dekat Italia, pada tahun 1813.
KEKALAHAN DI WATERLOO
Napoleon bukanlah manusia yang gampang menyerah. Pada tahun 1815, dia melarikan diri dari Elba dan bergerak cepat kembali ke Perancis. Di sana dia disambut oleh kerumunan massa yang mendukung serta antusias terhadap dirinya. Napoleon mengumpulkan kekuatan militer dan bergerak ke utara, memasuki Belgia guna menghadapi kekuatan musuh.
Kampanye di Belgia berakhir dengan bencana. Unit militer Napoleon yang melebihi kuota mengalami kekalahan telak dalam Pertempuran Waterloo (the Battle of Waterloo), salah satu pertempuran paling terkenal sepanjang sejarah.
SETELAH WATERLOO
Napoleon menghabiskan tahun-tahun terakhirnya sebagai penghuni penjara (nara pidana) Pulau Saint Helena di Samudera Atlantik. Dia meninggal pada tahun 1821. Namun, pengaruh Napoleon di Perancis tetap membahana setelah kematiannya. Banyak pembaharuannya di bidang hukum, pemerintahan, dan edukasi yang masih menjadi pegangan sistem bagi kehidupan masyarakat Perancis dewasa ini.
Sumber: Microsoft ® Encarta ® 2006. © 1993-2005 Microsoft Corporation. All rights reserved.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar