Seperti puisi di bawah ini yang pernah kucoretkan pada tanggal 18 September 2008.
Ya Aku Gilaaaaaa...!!!
Gila
Aku gila
Memang aku sudah gila
Amat sangat gila
Teramat tergila-gila
Aku gila akan ketenaran
Aku gila akan setiap orang memandangi tubuhku dari ujung rambut hingga ujung kaki
Aku gila akan setiap orang mengharapkan aku jadi streapteaser, jadi penggoda para lelaki beristri, para hidung belang
Tergila-gila pada lelaki-lelaki tua berduit, berpangkat
Atau pada para eksekutif muda cassanova
Aku tergila-gila akan duit...duit...duit...
Sebab dengan duit aku bisa manjakan wajahku yang sangat pas-pasan
Dengan duit aku bisa beli blouse-blouse baru
T-shirt baru, jeans-jeans Paris Hilton, order sepatu-sepatu berkelas terbaru, tas kerja dan tas bergaya ciamik yang super mahal
Bisa kubeli handphone-handphone multimedia yang sangaaaaaaaaaaaaaaaaat bejibun
Ku kan beli ferrari seri terbaru dan bukan mobil murahan seperti yang dibawa suamiku sebagai inventaris perusahaan
Dengan duit pejabat-pejabat penting pemerintah Republik Penuh Tipuan, aku mampu borong semua kapal pesiar Simon, juri American Idol tergalak
Aku, sumpah, tergila-gila akan kekayaan!!!!
Kekayaan para bos,
Bos-bos yang takluk akan tubuh semlohaiku
Yang tak akan berkedip melihat bokongku yang bahenol
Seronok!!!
Tak peduli halalkan segala cara
Tak peduli sikut kiri sikut kanan
Aku gilaaaaaaaaaaa!!!!!!!!
Aku memang sudah benar-benar gila
Duit dari pejabat Kalang Kabut akan kuinvestasikan buat beli apartemen mewah
Duit dari kepala kantor konsultasi Kripik Gurih Terang Benderang Gelap Gulita akan kubelanjakan ke Eropa hingga ke negeri antah berantah
Sekaligus beli ikan-ikan di lautan atau selat yang aku lewati
Bahkan beli negara, lautan, benua, selat, tanjung, langit sekalipun
Aku kayaaaaaaa!!!
Tak ada orang yang kan mampu tandingi diriku!!
Tak ada yang bisa tandingi harta yang tak mampu diberikan suami resmiku!
Gilaaaaaaa.........
Aku memang gilaaaaaaaaaaaa....
Ku tergila-gila padamu....
Oh uaaaaaaang..........
Munafik
Aku memang munafik
Aku benar-benar munafik
Aku sembahyang tiap hari
Aku khianati suami resmiku tiap detik
Dan berlalu lalang gandeng pria tua lain yang lebih berharta benda tralala
Dunia ini memang sudah gila
Sudah penat dengan segala kemunafikan
Penuh tipuan muslihat
Ataukah itu aku yang telah menjadi korban kegilaan dan kemunafikan?
Atau itukah aku sang pelaku kemunafikan dan kebejatan??
Tiap hari suami dan keluargaku berkutat dengan peluh, debu, derai air mata, cacian, makian…
Sedang aku main gila dengan para PK
Penjahat Kelamin, Penjahat Kemaluan, Penjahat Keranjingan [penjahat pasti keranjingan dong!!], Penjahat Kampungan, Pejabat Krupuk, Pejabat Kurangasem, Pejabat Klingkingan, Pejabat Klithak-klithik, Pe…Kwak-kwak…
Senyum-senyum sendiri tengok sms gombal dia
Tersenyum malu-malu saat dia ajak kencan
Dengan sedikit sogok
Dengan sedikit tip
Semua OK!
Mulus tak berbekas!
Sorry, babe! I’m fallin in love with other guys…
Aku kesepian
Aku jablai
Aku merana didera kesendirian tak berujung
Uang bulanan yang kau kirim tak sebanding dengan gaya hidup glamorku
Ah…babe…
Kenapa kita mesti jauh???
Kini aku ngobyek sana-sini
Hanya menanti belai lembut pria-pria yang juga damba tempat penampungan sperma mereka
Dulu aku bisa bilang “I am not your garbage can for your sperm!”
Tapi kini dengan sedikit kecupan ku kan bilang “Yes, I’m yours!”
Kadang aku memang gila uang hingga ujungkan aku bermuka IDR [ai di a:]
Kadang aku gila nafsu
Kadang gila segala-galanya
Karena aku memang gila!!!!
Nggak munafik! Hidup memang perlu duit. Namun, jika pada akhirnya kita menjual tubuh kita hanya untuk memenuhi gengsi..oh..sungguh bebalnya kita! Betapa picik punya pandangan bahwa semua kebahagiaan bisa dibeli dengan materi. Duit..duit..dan duit..
Pantaskah seorang public figure yang dielu-elukan banyak orang ternyata dia seorang pembunuh karena dia ingin menguasai harta si korban??
Minggu, 14 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar